Cerita
5 Warung Legendaris di Sanur, Ikan Laut Hingga Babi Guling
Senin, 07 April 2025
Cerita
5 Cerita Legenda Rakyat Bali Penuh Pesan Kebaikan, Cocok Diceritakan ke Anak
Kamis, 13 Maret 2025
5 Cerita Legenda Rakyat Bali Penuh Pesan Kebaikan, Cocok Diceritakan ke Anak
Pulau Dewata memiliki dongeng atau cerita legenda rakyat Bali yang sangat menarik dan cocok untuk anak-anak. Orang tua bisa membacakan dongeng-dongeng ini kepada anak sebagai pengantar tidur.
Pesan moral yang dimiliki cerita legenda rakyat Bali juga bisa membuat anak terinspirasi untuk berbuat baik pada sesamanya. Yuk simak kumpulan cerita legenda rakyat Bali berikut!
Kebo Iwa : Asal Muasal Danau Batur
Siapa nih yang tidak tahu dengan Kebo Iwa? Cerita legendaris ini mengisahkan asal muasal Danau Batur yang kini menjadi destinasi wisata siapa saja yang berkunjung ke Bali.
Bermula mengenai sepasang suami istri yang sudah lama menikah, namun tidak kunjung dikaruniai anak. Setelah berdoa setiap harinya, akhirnya sang istri mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Namun beberapa saat pasangan suami istri itu meninggal.
Bayi itu juga tinggal sendirian. Setiap hari, warga bergantian memberi makan bayi tersebut. Seorang anak makan banyak dan satu kali makan setara dengan 10 piring orang dewasa. Alhasil, tubuhnya menjadi besar.
Akhirnya warga setempat menamai bayi tersebut Kebo Iwa. Namun saat dewasa, Kebo Iwa memiliki sifat pemarah. Bahkan penduduk desa pun takut padanya.
Suatu hari desa tersebut dilanda kekeringan. Jumlah hasil panen menurun drastis karena tidak adanya air di desa sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencari makan sendiri. Mereka pun kesulitan memberi makan Kebo Iwa.
Tak ingin mendapat masalah, masyarakat berdiskusi untuk membangun sumur besar di desa tersebut. Jika sumur berhasil, mereka tidak akan kekurangan air lagi dan hasil panen akan melimpah seperti semula.
Masyarakat pun meminta bantuan kepada Kebo Iwa dan menjelaskan alasan pembuatan sumur tersebut. Kebo Iwa setuju dan mulai menggali tanah untuk mencari sumber air dan membuat sumur. Setelah bekerja keras, Kebo Iwa berhasil menemukan sumbernya dan membuat sumur. Tentu saja warga merasa senang.
Masalahnya muncul kembali. Air yang muncul tidak berhenti keluar, hingga desa tersebut terendam dan menjadi danau. Danau tersebut kemudian dinamakan Danau Batur. Ketika tanah digali di sekitar danau, bukit tersebut menjadi sebuah gunung dan dikenal dengan nama Gunung Batur.
Baca juga:
Sejarah Pura Mengening Tampaksiring, Gianyar
Putri Ayu Bali
Cerita rakyat Bali ini berkisah tentang kehidupan empat orang anak seorang raja, 2 diantaranya laki-laki dan 2 lainnya perempuan. Suatu hari mereka berempat mencium aroma harum. Karena penasaran pun mencari tahu dari mana asal bau tersebut.
Mereka berjalan ke timur. Selama perjalanan, putri bungsunya terpesona dengan pemandangan alam yang dilihatnya. Panorama Gunung Batur murni di Batur. Dia pun memilih untuk tinggal di sana.
Sedangkan ketiga kakaknya melanjutkan perjalanan mencari aroma yang belum ditemukan. Sesampainya di desa Trunyan Bali, sang kakak sedang beristirahat di bawah pohon Menyan yang menakjubkan ketika hidungnya merasakan aroma harum menyebar di sekelilingnya.
Namun barulah ia menyadari bahwa aroma harum yang selama ini dicarinya berasal dari pohon tersebut. Saat yang bersamaan tiba-tiba dia melihat seorang putri yang sangat cantik, kakaknya pun terpesona karenanya.
"Duhai Putri Ayu, siapa kamu, apakah kamu seorang dewi?" Putri Ayu tersenyum
"Saya orang biasa di sini, jika Anda ingin tahu siapa saya, tinggallah di sini dan datanglah ke keluarga saya."
Maka tanpa ragu-ragu ia berencana untuk tinggal di desa ini, tak lama kemudian anak sulungnya kemudian menikah dengan Putri Ayu dan bahkan menjadi tetua desa di sana. Sang kakak juga hidup bahagia bersama anak-anaknya.
Manik Angkeran: Terjadinya Selat Bali
Kisah Manik Angkeran selalu dikaitkan dengan asal usul terbentuknya Selat Bali. Cerita rakyat Bali ini sudah terkenal sehingga sering dituturkan di seluruh nusantara.
Alkisah hiduplah sebuah keluarga yang sangat kaya di Bali. Ayahnya adalah Sidi Mantra. Ia sangat terkenal dengan kemampuan magisnya.
Ia hidup bahagia bersama istri dan anak tunggalnya, Manik Angkeran. Manik Angkeran adalah anak manja. Dia juga punya kebiasaan buruk, yakni suka berjudi.
Karena kebiasaan buruknya, orang tuanya segera menjadi miskin. Mereka selalu menasehati Manik Angkeran untuk menghentikan kebiasaan buruknya, namun dia tidak pernah mendengarkannya.
Sebaliknya, dia meminta orang tuanya untuk memberinya uang yang banyak. Orang tua Manik Angkeran tidak tega melihatnya meminta-minta.
Sidi Mantra lalu berangkat ke Gunung Agung. Hiduplah seekor naga yang perkasa dengan kekuatan magis yang besar. Dia mengetahui cara memberikan perhiasan kepada orang yang mengetahui cara doa yang benar. Akhirnya Sidi Mantra mendapatkan perhiasan tersebut dan memberikan sebagian kepada Angkeran.
Baca juga:
Bukit Campuhan Ubud Bali
Tapi ketika dia menerima permata itu dari ayahnya, tidak lama kemudian dia mengingkari janjinya dan dia tidak punya uang. Ia mendengar bahwa ayahnya menerima perhiasan itu dari seekor naga yang hidup di Gunung Agung. Jadi dia mencuri perhiasan ayahnya dan pergi ke sana.
"Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan, tapi kamu harus berjanji untuk berhenti berjudi. Ingat karma!" lalu naga itu memberinya permata.
Manik Angkeran sangat senang. Tiba-tiba dia mendapat ide buruk. Dia ingin membunuh naga itu dan mencuri semua permatanya. Naga mengetahui rencananya dan membunuh Manik Angkeran dengan kesaktiannya yang besar.
Sidi Mantra sangat sedih. Dia meminta naga itu untuk menghidupkan kembali putranya. Naga pun menyetujuinya, namun dengan syarat Sidi Mantra dan Manik Angkeran harus tinggal di tempat yang berbeda.
Beberapa saat kemudian, Manik Angkeran hidup kembali. Kemudian Sidi Mantra membuat sketsa di tanah diantara mereka dengan menggunakan tongkat. Air mengalir dari saluran ini. Segera itu menjadi sungai. Akhirnya sampailah selat itu. Ini memisahkan Jawa dan Bali.
Dari kisah tersebut mendapatkan pesan moral, bahwa perilaku buruk akan merugikan diri sendiri.
Ratu Leak Calonarang Rangda Nateng Girah
Cerita rakyat Bali berjudul Ratu Leak Calonarang Rangda Nateng Girah ini merupakan sebuah cerita yang dimulai dari Kerajaan Kediri.
Di kerajaan Kediri tersebut, tepatnya di desa Girah pada masa pemerintahan Raja Airlangga ada sebuah perguruan ilmu hitam yang dipimpin seorang janda bernama Ibu Calonarang.
Ibu Calonarang memiliki seorang anak kandung yang berjenis kelamin wanita, namanya adalah Diah Ratna Mengali. Parasnya sangat cantik. Meski begitu, belum ada seorang pria pun yang berani melamar Diah Ratna Mengali karena pemuda di desa tersebut beranggapan bahwa sang putri dapat meleak.
Hal ini tentu saja membuat Bu Calonarang sedih dan marah. Hingga pada suatu malam, ketika masyarakat Kediri sedang tertidur pulas, Calonarang mengirimkan murid-muridnya ke desa-desa pesisir Kerajaan Kediri.
Malam itu, sinar aneka warna mendarat di jalanan, disusul lampu kecil berwarna yang juga beterbangan. Kebocoran juga datang dalam berbagai bentuk. Suasana mencekam malam itu hingga perwakilan desa melaporkan kejadian tersebut kepada Raja Airlangga dan meminta bantuan.
Raja Airlangga pun memutuskan untuk menyerang Nyonya Calonarang, namun Nyonya Calonarang mengetahui rencana tersebut. Serangan yang dipimpin oleh Ki Patih Madri gagal dan Ki Patih Madri terjatuh.
Meski Calonarang tidak kalah, ia memutuskan pindah ke Bali dengan cara menyeberang. Dia juga membawa seluruh rombongan bersamanya. Di sana ilmu leak berkembang pesat dan terus eksis hingga saat ini dan bertahan sebagai bagian dari kebudayaan Bali.
Ratu Pantai Kuta
Ratu Pantai Kuta putri cantik kerajaan laut, dan pangeran tampan kerajaan darat Raden Agung Wiratama, adalah dua jiwa yang bertemu dalam keadaan tak terduga. Keduanya memiliki kepribadian dan tekad yang kuat.
Saat itu perairan Bali sedang penuh perpecahan antara kerajaan laut dan darat. Konflik ini menimbulkan ketegangan dan perselisihan antar pihak. Namun Ratu Pantai Kuta dan Raden Agung Wiratama melihat lebih jauh dari perbedaan tersebut.
Konflik terbesar muncul dari cinta yang tumbuh antara Ratu Pantai Kuta dan Raden Agung Wiratama. Mereka harus menghadapi kendala dari keluarga dan kerajaan yang tidak menyetujui hubungan mereka. Namun, cinta mereka tumbuh.
Saat Ratu Pantai Kuta dan Raden Agung Wiratama bersiap mengumumkan hubungan mereka, konflik laut dan provinsi semakin sengit. Ancaman perang menghantui dan menguji cinta serta tekad mereka.
Di tengah kekacauan tersebut, Ratu Pantai Kuta dan Raden Agung Wiratama berusaha mencari cara untuk mempertemukan kedua belah pihak. Dengan bijak, mereka menunjukkan bahwa cinta sejati dapat menyelesaikan konflik dan mendatangkan perdamaian.
Ratu Pantai Kuta dan Raden Agung Wiratama berhasil meredakan ketegangan dan membawa perdamaian antara kerajaan laut dan darat melalui upaya yang gigih. Cinta mereka adalah contoh dari semua kesatuan yang dapat dicapai melalui cinta dan pengertian.
Baca juga:
Awal Mula Stadion Kapten I Wayan Dipta
Kisah cinta Ratu Pantai Kuta dan Rade Agung Wiratama dikenang sebagai legenda inspiratif se-Bali. Monumen cinta abadi mereka masih berdiri di Pantai Kuta, mengingatkan semua orang akan pentingnya saling menghormati dan mencintai.
Sumber: https://www.detik.com/bali/berita/d-6948329/5-cerita-legenda-rakyat-bali-penuh-pesan-kebaikan-cocok-diceritakan-ke-anak
Penulis : TImLiputan
Editor : SejarahBali
Cerita
Kamis, 13 Maret 2025
Asal usul
Senin, 14 April 2025
Asal usul
Kamis, 10 April 2025
Histeria
Rabu, 02 April 2025
Histeria
Sabtu, 05 April 2025