Taman Ujung atau Taman Seokasada Karangasem terletak di Desa Tumbu Kecamatan Karangasem, Kabupeten Karangasem, sekitar 85 Km dari Kota Denpasar. Taman Ujung yang merupakan istana peninggalan kerajaan Karangasem ini memadukan arsitektur tradisional Bali dan Eropa. Kompleks Taman Ujung ini memiliki 3 kolam besar yang dihubungkan oleh jembatan.
Menurut sejarahnya, istana taman ini dibangun pada tahun 1919 oleh raja Karangasem terakhir yang bernama I Gusti Bagus Jelantik yang bergelar Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem, yang memerintah dari tahun 1909 – 1945. Taman ini pernah mengalami kerusakan pada tahun 1963 akibat letusan Gunung Agung dan gempa bumi yang terjadi di tahun 1979.
Pada akhir tahun 1994 pemerintah melalui dinas kebudayaannya mulai melakukan inventaris mengenai kerusakan Taman Ujung ini dan dilanjutkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Pada tahun 1999, Bank Dunia memberikan bantuan dengan melakukan studi konservasi yang dilakukan oleh Culture Heritage Conservation.
Akhirnya pada tahun 2002, Bank Dunia memberikan bantuan dana untuk merekonstruksi Taman Ujung yang segera dipergunakan untuk memperbaiki pagar, gerbang, dan kolam. Pada tahun 2003, perbaikan dilanjutkan pada Bale Warak, Bale Gili, Bale Kambang, Bale Lanjuk, Bale Kapal, dan bangunan-bangunan lainnya.
Proyek konservasi ini selesai seleruhnya pada bulan Mei 2004 dengan perkiraan biaya yang dihabiskan sekitar 10 milyar rupiah. Dan diresmikan pada tanggal 7 Juli 2004 oleh Gubernur Bali pada saat itu sebagai objek wisata melalui upacara adat Bali “melaspas”.