Kultur
Pura Kereban Langit Milik Raja Sading, Ditemukan 1001 Masehi
Rabu, 18 Januari 2023
Kultur
5 Pura Tempat Melukat Memohon Kesembuhan Dan Memohon Keturunan Di Bali
Minggu, 25 September 2022
sejarahbali,com
1. PELINGGIH MENYEMBUHKAN TERLAMBAT BICARA DI DESA KAPAL
Badung, Dari sekian banyak pelingih di Bali, salah satunya pelinggih berada di Banjar Adat Gegadon, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung misalnya.Diyakini sebagai tempat memohon kesembuhan bagi anak-anak terlambat berbicara. Pelinggih tepat berdiri pinggir jalan.
Pelinggih tersebut, bernama Pelinggih Sang Hyang Iswara atau Temuku Telu. Adapun kisah keberadaan pelinggih tersebut menurut, Kelihan Banjar Adat Gegadon, I Ketut Suta saat ditemui di disekitar pelingih belum lama ini mengatakan, dari cerita para tetua, sebelum dibangun pelinggih di zaman dahulu telah adalah, tempat pembagian air untuk subak atau biasa disebut temuku.
2. PENGAYENGAN IDA RATU NIANG TEMPAT MEMOHON KETURUNAN
Begitu banyak Pura maupun Pelingih di Bali yang diyakini masyarakat setempat maupun sekitar memiliki kekuatan magis. Selain itu, ada juga Pelingih yang diyakini mampu memberi anugrah berupa kesembuhan, kesehatan maupun tempat memohon keturunan. Salah satunya pengayengan Ida Ratu Niang, terletak percis disebelah barat jembatan Wangaya tepatnya di Jalan Kumbakarna, Dauh Puri Kaja, Denpasar.
3. BEJI KANTO LAMPO TEMPAT MELUKAT DAN PEMBERSIHAN DIRI
Bagi krama berkeinginan melukat membersihkan Diri atau nunas toya ning (Tirta) untuk keperluan upakara.Dapat tangkil dan nunas toya ning di Beji Kanto Lampo yang terletak di Banjar Kelod Kangin, Desa Beng, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar. Sumber air di Beji Kanto Lampo telah mengalir dari sejak dulu kala sampai sekarang masih tetap mengalir.
Air kelebutan tersebut sebelumnya memang dimanfatkan warga sekitar untuk kebutuhan minum.Air tersebut sebelumnya juga telah dilakukan pengecekan kadar setar kandungan airnya yang memang aman untuk dikonsumsi.
4. PESIMPANGAN PURA PUSAR TASIK, MEMOHON KESEBUHAN NON MEDIS DAN PEMBERSIHAN DIRI
Bagi krama Bali yang menderita penyakit non medis serta ingin mencoba melakukan pembersihan diri setelah jatuh sakit. Mungkin krama, dapat mencoba tangkil serta memohon anugrah ke salah satu Pura di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.Pura tersebut bernama, Pesimpangan Pura Pusar Tasik.
Karena, di Pesimpangan Pura Pusar Tasik tersebut memiliki sumur tepat berada nataran pura.Yang mana, air di sumur tersebut diyakini warga sekitar berkhasiat sebagai obat (tamba) bagi krama menderita sakit non medis.
5. PURA JLIHLAMBIH TEMPAT KRAMA MEMOHON KETURUNAN HINGGA KELANCARAN USAHA
Bagi Krama berkeinginan nunas pelugraan, keturunan hingga nunas kelancaran di bidang ekonomi atau usaha. Mungkin dapat tangkil serta, nunas Ica kesalah satu Pura di daerah, Desa Adat Pekambingan, Denpasar, Pura tersebut bernama Pura Jlihlambih.
Menurut, Pemangku Pura Jlihlambih, I Made Arta menyampaikan, Pura Jelihlabih merupakan Pura Swagina.Pura Swagina dalam bahasa awamnya merupakan Pura serba guna. Sebagian Krama tangkil karena, kebrebehan, kesusahan ekonomi, kesusahan fisik serta memohon keturunan.
Penulis : A.A Gede Agung
Editor : SejarahBali