Apa Kata Mereka

Apa Kata Mereka Tentang Channel Sejarah Bali Dr Komang Indra Wirawan

 Selasa, 04 Oktober 2022

Sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Denpasar - 

Mari Kita dengar APA KATA MEREKA dari Dr Komang Indra Wirawan tentang Channel Sejarah Bali. Menyajikan Sejarah Bali dengan keindahan alam dan cerita di masa lampau yang selalu aktual. Beliau merupakan Ketua dari Yayasan Gases Bali.

Menurut Pendapat, Ketua Yayasan Gases Bali, Dr. Komang Indra Wirawan menyampaikan, Seseorang yang bagaimana dapat disebut "Jero". Adapun istilah penyebutan "Jero" dapat diartikan sebagai salah satu penyebutan bagi  seseorang yang tidak dikenal.

Akan tetapi, jika lebih didalami kata jero atau  jeroan berarti, seseorang tersebut telah dapat mendalami dan menyama ratakan antara, hitam dan putih.

Atau dengan kata lain sudah bijaksana. Terkadang masih ada menyalah artikan, fungsinya maupun makna dari kata "Jero" tersebut. Penyebutan seseorang sebagai Jero. Nantinya akan berkaitan dengan Ngiring sesunan.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, tidak membenarkan atau menyalahkannya kata Jero tersebut. Benar atau salah namun manusia memiliki bayu, sabda, dan idep.

Seharusnya idep yakni, pikirannya inilah membuat kita menelaah dan memilih kewajiban mengenai pantas atau tidak, layak atau tidak sehingga dapat menyatu serta sangat matang.

"Setidaknya dapat menelaah  hal tersebut secara baik dan benar.Jadi, hati-hati jangan-jangan bukan ngiring malah miring, " katanya di Denpasar.

{bbseparator}

Dalam kaitan dengan hal tersebut, seseorang mengaku-ngaku ngiring bisa saja karena keadaan psikologisnya yang terganggu. Misal, hutangnya banyak serta stress maka, salah satunya jalan larinya kepada orang yang tak terlihat.

"Ketika kita lari pada orang yang tidak terlihat maka, dalam kondisi tersebut masukan-masukan akan lebih banyak.

Sehingga, halusinasi terjadi selanjutnya, kita bawa kedalam pikiran sadar, dialam bawah dan pikiran tidak sadar kita seperti, ngiring yang kebenarannya belum tentu benar, " paparnya.

Dalam pikiran sadar itulah terbelenggu oleh otak kanan dan kiri.Ketika pikiran sadar tidak dapat ditelan oleh pikiran bawah sadar maka, pikiran tidak sadar pun akan menerima.

Maka, sabda, mimpi atau apapun itu ketika didapatkan harus ditelaah selanjutnya, di pikirkan secara baik dan benar.Sehingga, pikiran, perkataan, dan hati akan menjadi satu.

Penulis : A.A Gede Agung

Editor : SejarahBali



Sejarah Bali Bali Sejarah Apa Kata Mereka Dr Komang Indra Wirawan Yayasan Gases Bali


Tonton Juga :



Apa Kata Mereka Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT