Munculnya organisasi ini disebut sebagai tandingan dari begitu berkuasanya anak-anak TNI yang bermarkas di Jalan Sudirman, Denpasar. Mereka sering menyebut dirinya AKOS (Anak Kolong Sudirman), atau sering disebut "Anak Sudirman" yang berusaha mengendalikan pusat-pusat hiburan di Denpasar dan Kuta.
Untuk mendapatkan proteksi dari otoritas yang lebih tinggi Armada Racun kemudian bersekutu dengan Pemuda Pancasila.
Menurut mantan anggota Armada Racun yang juga pernah menjadi Ketua Forum Peduli Denpasar (FPD), Made Sutama "Minggik", Kelompok ini adalah anak-anak muda Denpasar dan anak-anak muda perantauan seluruh Bali yang baru mengalami masa bagaimana Bali menghadapi modernitas dengan pengaruh-pengaruh dari Barat, seperti gaya berpakaian, gaya hidup dan pergaulan.
Konon tokoh legendaris dari kelompok Armada Racun bernama Gobleg yang pertama memiliki motor Harley Davidson di Bali.
Saat itu para anggota Armada Racun suka mengikuti mode zamannya, tidak memiliki atribut khusus untuk menandai kelompoknya, pakaian yang dikenakan sedikit banyak dipengaruhi kelompok musik The Beatles, seperti rambut gondrong dan celana cutbray.
Kegiatan mereka antara lain main musik, motor dan olah raga bela diri. Kelompok ini sering nongkrong di gedung bioskop Wisnu, Jalan Gajah Mada Denpasar, yang merupakan tempat hiburan terbaik saat itu.
Kini Armada Racun tinggal kenangan, namun persahabatan antara anggotanya masih tetap terjalin akrab.