Cerita
Mengenal Kanda Pat, Teman Umat Hindu Sepanjang Hidup
Sabtu, 04 Mei 2024
Cerita
Asal Mula Berdirinya Patung Bayi Sakah Di Gianyar
Senin, 22 Mei 2023
Asal Mula Berdirinya Patung Bayi Sakah Di Gianyar
4. Makna Patung Brahma Lelare
Peletakan pembangunan Patung Brahma Lelare dilakukan pada tahun 1990. Patung Brahma Lelare merupakan perwujudan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai bayi yang melambangkan siklus kehidupan seorang manusia.
Patung ini juga sebagai lambang penyatuan Siwa Buddha. Karena hal ini, patung yang sering disebut sebagai Patung Bayi Sakah tersebut mengandung aura sakral. Selain itu, banyak warga yang mendatangi patung ini untuk memohon keturunan.
Sebagai tempat suci, Patung Brahma Lelare memiliki hari piodalan setiap 10 hari setelah Kuningan, tepatnya Selasa, Anggara Kliwon, wuku Medangsia. Patung Brahma Lelare diusung atau diempon oleh krama (warga) Banjar Adat Blahtanah, Desa Batuan Kale, Kecamatan Sukawati.
5. Patung Bayi Sakah dibuat oleh pematung dari Desa Kramas, yang juga membuat Monumen Bajra Sandhi (Monumen Perjuangan Rakyat Bali) di Kota Denpasar
Patung setinggi 6 meter ini ternyata dibuat oleh seorang pematung bernama I Ketut Sugata bersama kawan-kawannya. I Ketut Sigata berasal dari Desa Kramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
I Ketut Sugata turut mengerjakan monumen Bajra Sandhi di Kota Denpasar, bersama Ida Bagus Tugur sebagai arsiteknya. Ia juga tercatat sebagai pembuat rangkaian 50 buah arca atau patung di Pura Besakih yang diberi nama Tri Hita Karana.
Keberadaan patung di Pulau Dewata sudah menjadi ciri khas tersendiri. Beberapa patung biasanya mengandung cerita dan nilai filosofis.
Baca juga:
Sejarah Pura Mengening Tampaksiring, Gianyar
Penulis : TImLiputan
Editor : SejarahBali