Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gede Pitana mengatakan Bali, khususnya Kabupaten Bangli, banyak memiliki seni dan budaya unik yang patut dilestarikan.
"Banyak potensi kesenian dan kebudayaan Kabupaten Bangli yang belum tergarap dan perlu dilestarikan," kata Gede Pitana saat membuka Festival Danau Batur Kintamani ke-3 di Batur, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu (21/9/2013).
Pitana mengatakan melalui kegiatan Festival Danau Batur Kintamani ini secara keberlanjutan akan mampu menggali dan melestarikan kesenian-kesenian yang ada di Kabupaten Bangli.
"Bangli sebenarnya dari dulu dikenal. Bahkan dari sejarah, bahwa Bangli memiliki peradaban kebudayaan yang unik dan kehidupan masyarakatnya. Terbukti adanya Kerajaan Bali Agung yang dikenal dengan Kerajaan Balingkang, dengan ketokohan Raja Jaya Pangus. Begitu juga masyarakat Bali Aga salah satunya yang bemukim di Trunyan," katanya.
{bbseparator}
"Begitu juga seorang fotografer dari Eropa tersebut hasil jepretannya di kawasan Kintamani, termasuk keindahan Danau Batur dibuat dalam sebuah album foto. Kemudian mereka menyebarkan buku fotonya ke mancanegara," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Bali ini.
Oleh karena itu, lanjut Pitana, semua masyarakat harus berbangga memiliki obyek wisata, baik alam maupun kebudayaan yang sampai sekarang cukup dikenal wisatawan domesitik dan asing.
"Wisatawan asing yang sempat saya temui, bahkan mengaku sengaja ke Pulau Dewata untuk berwisata ke kawasan Kintamani, di antaranya keindahan Danau Batur, dan di sekitarnya terbentang kaldera Gunung Batur yang saat ini telah masuk dalam kawasan ’Geo Park’ yang satu-satunya di Indonesia," katanya.
Selain itu, juga dipentaskan kesenian tradisional setiap malam, antara lain kesenian Calon Arang dan lagu-lagu daerah dengan artis yang cukup terkenal di Pulau Dewata