Sebuah maha karya tentang Bali tempo doeloe. Inilah buku jadul tentang Bali yang paling terkenal dan fenomenal. Pada awal tahun 1930-an dibuat beberapa film dokumenter, seperti The Island of Demons dari Jerman dan Goona Goona (Guna Guna) dari Amerika Serikat, didistribusikan di Amerika dan Eropa, membuat budaya terpencil ini menjadi perhatian dunia.
Pengaruh seniman asing seperti Walter Spies, Rudolph Bonnet, dan Jean Adrien Le Mayeur pada 1930-an membuat dampak yang signifikan pada perkembangan seni lukis Bali modern. Sebuah lingkaran elit antropolog asing, etnolog, intelektual, dan musisi - Margaret Mead dan Buckminster Fuller di antara mereka - juga tertarik datang ke Bali, mengabdikan diri untuk mempelajari budayanya.
Pejabat kolonial Belanda dan para ahli budaya dari Eropa mulai membuat karya dan publikasi tentang Bali mengenai antropologi dan lainnya.
Selama periode ini penulis Jerman, Vicki Baum juga mengunjungi pulau itu dan menulis kisah hidupnya di Bali pada tahun 1937.
Tapi tidak ada pengunjung ke pulau itu yang membuat suatu dampak begitu besar pada bagaimana Bali ditafsirkan ke dunia luar, selain dari ilustrator dan penulis Meksiko Miguel Covarrubias. Karya klasiknya, The Island of Bali, ditulis pada tahun 1930-an, dianggap oleh banyak pecinta Bali sebagai buku paling menarik tentang Bali dan masyarakatnya.
Dalam buku ini terdapat banyak informasi tentang kehidupan sehari-hari, seni, adat dan agama di Bali, banyak yang masih berlaku, segar dan berwawasan seperti ketika pertama kali ditulis lebih dari 70 tahun yang lalu. Dalam kata-kata Covarrubias sendiri, ia datang untuk menyajikan sebuah
"pandangan mata burung (bird’s eye view) tentang kehidupan dan budaya Bali."
Miguel Covarrubias, seorang pelukis dan sarjana antropologi, tinggal di Bali selama tiga tahun di awal 1930-an. Memperkenalkan pulau Bali tentang struktur sejarah, geografi dan sosial, Covarrubias juga menyajikan gambaran yang menawan dari seni Bali, musik dan drama. Juga dibahas mengenai agama, ilmu sihir, kematian dan kremasi.