Pada 14 Juli 1976, sebuah gempa bumi besar dengan skala 6.2 skala Richter mengguncang Seririt, Buleleng, Bali, dengan episentrum di daratan. Gempa bumi Seririt menelan korban tewas sebanyak 559 orang, luka berat 850 orang dan luka ringan 3.200 orang. Dilaporkan juga, hampir 75% dari seluruh bangunan rumah di Tabanan dan Jembrana mengalami kerusakan.
Pada tanggal 27 Juli 1976 Pemerintah Singapura saat itu menanggapi tragedi ini dengan mengirimkan 20 personel tenaga medis ke Bali. Tim yang dipimpin oleh MAJ (DR) Winston Koh, tiba di Bali dengan membawa 3,500 kg pasokan medis dan peralatan.
Tim mendirikan base camp di kota #Seririt #Buleleng, sekitar 65 kilometer barat laut dari #Denpasar. Tim bekerja berdampingan dengan tim medis lainnya dari Bulan Sabit Merah Indonesia dan beberapa universitas di Indonesia.
Tim medis dikirim setiap hari ke desa-desa sekitarnya untuk membuka posko kesehatan dimana konsultasi medis, pengobatan dan imunisasi diberikan untuk desa-desa tersebut. Setelah bekerja sekitar 2 minggu lebih, pada tanggal 15 Agustus 1976, tim medis Singapura ini kembali ke negaranya dengan kontribusi telah merawat sekitar 3.000 pasien korban gempa di Seririt dan sekitarnya.