Karena situasi yang belum stabil, maka Ida Bhatari masih diStanakan secara sementara di Desa Bayung Gede, Di Desa Bayung Gede inilah pernah diadakan piodalan besar atau pemujaan kepada Ida Bhatari, pada wali Kedasa Bhatara Turun Kabeh.
Atas pertolongan Desa Bayung Gede yang sangat besar kepada Desa Batur maka diadakan perjanjian secara lisan dimana salah satu isinya adalah antara masyarakat Bayung Gede dan Batur di Sekala (dunia) adalah bersaudara sehingga tidak boleh kawin-mengawini dan tiap ada upacara besar, maka kedua desa tersebut akan saling bantu.
Mulai ditempatkannya masyarakat Batur sampai disatukannya mereka kembali menjadi satu desa yang berlokasi di Kalanganyar, maka dilakukan pembagian tanah tempat tinggal atas seijin pemerintah Belanda yang berkuasa saat itu.
Pada Tahun 1927, pembangunan Pura Batur mulai dilakukan secara bertahap dan pembangunan pura diplaspas pada hari Redite Pon Prangbakat tanggal 14 April 1935, meskipun pelinggih belum selesai secara keseluruhan.