Sebuah lontar yang tersimpan di perpustakaan Lontar Fakultas Sastra Universitas Udayana, ada menyuratkan tentang babad dan sisilah "Brahmana Mas Delod Pasar". Lewat lontar tersebut kita mengetahui bahwa Ida Pedanda Made Sidemen yang sebelum didiksa bernama Ida Ketut Aseman, menerima bakat kearsitekturan dari pihak ibu, sedang bakat karang mengarang dari pihak ayah.
Tampak sekali pandita yang menabe (berguru) di geria Mandara Sidemen Karangasem itu, benar-benar berhasil memupuk dan mengembangkan kedua kutub bakatnya tersebut. Kuantitas dan kualitas karya-karya beliau kita kagumi.
Semua orang yang mengenal beliau akan mempunyai kesan betapa pandita ini senantiasa mengisi perjalanan hidup beliau dengan kegiatan kerja.
Konsep penting yang kita kenal sebagai konsep yang beliau laksanakan, yaitu konsep gandha sesa dan bhasma sesa. Gandha sesa berkaitan dengan kegiatan karang mengarang menuruti jejak Bhagawan Byasa, sedangkan bhasma sesa berkaitan dengan kegiatan kearsitekturan menuruti jejak Bhagawan Wiswakarma. Kedua kegiatan yang pasti meninggalkan "bekas" di dunia ini.
Demikianlah, kini kita telah ditinggalkan oleh orang suci, ahli pikir, sastrawan yang juga seniman, yang patut kita jadikan tokoh panutan. Beliau yang banyak berpesan lewat tindakan, berpesan lewat karya-karyanya. Beliau yang hidup dengan penuh kesederhanaan, namun penuh keteguhan hati dalam menegakkan ajaran agama, beliau yang menganjurkan supaya kita memahami esensi ajaran agama kita.