Histeria
Sejarah Lokasi Bandara Udara Ngurah Rai Dikenal Angker
Rabu, 14 Desember 2022
Histeria
Istri dan Anak Raja Gugur Tepat Di Perempatan Berdirinya Patung Raja Pemecutan Di Denpasar
Sabtu, 24 September 2022
SejarahBali.com
Aksi heroik para Raja dibeberapa daerah di Bali melawan Belanda masih terkenang di tengah masyarakat serta keluarga Puri.
Salah satunya, penyerangan Belanda ke Puri Pemecutan Denpasar. Mengakibatkan perlawanan seluruh anggota keluarga Puri ikut turun ke medan pertempuran. Dalam perlawanan tersebut, mengakibatkan seluruh anggota keluarga Puri ikut berguguran.
Baca juga:
Konon Desa Adat Kapal Bernama Jong Karem
"Pasukan Puri memukul pasukan Belanda yang datang dari timur saat posisinya naik dari sungai Badung menuju arah barat ke Puri Pemecutan. Akan tetapi pasukan kerajaan kalah disenjata sehingga, pasukan kerajaan banyak berguguran kala itu, " jelas, salah satu tokoh Puri Pemecutan, Denpasar, A. A. Ngurah Putra Darmanuraga, di Denpasar.
Selanjutnya Belanda menyusul ke barat menuju arah Puri. Kala itu, Para istri-istri dan anak-anak Raja mendampingi Sang Raja ikut mengunus Keris untuk melawan Belanda.
"Pada saat perlawanan tersebut semua istri-istri Raja ikut melakukan perlawanan dengan menghunus keris.Akan tetapi, semuanya gugur di areal tepat berdirinya patung Cokorda Mantuk Dirana Cokorda Pemecutan ke-IX sekarang, " katanya.
Dalam perlawanan tersebut seluruh anggota keluarga dan pasukan Puri gugur. Seluruhnya gugur tepat di depan Puri Agung Pemecutan yang lama atau dahulu. Maka, sebagai bentuk penghormatan akhirnya di bangunlah Patung Raja Pemecutan tepat berada di perempatan jalan atau di depan Puri Pemecutan saat ini.
"Tepat di titik berdirinya patung peringatan tersebut Cokorda Mantuk Dirana Cokorda Pemecutan ke-IX gugur beserta istri, anak serta pengikutnya, " cetusnya.
Menurut Dirinya, pembangunan patung membutuhkan proses panjang. Awalnya di usulkan 3 Patung ke Pemda Kota yakni, di daerah Kesiman, Denpasar dan Pemecutan.
Sembari Dirinya menambahkan, pembangunan patung pertama lahir di Satria tepatnya di perempatan Satria.Kemudian berikutnya baru dibangun patung di Raja Pemecutannya.
Penulis : A.A Gede Agung
Editor : SejarahBali
Histeria
Jumat, 04 November 2022
Histeria
Sabtu, 24 September 2022