Nama Jalan Kapten Muka Singaraja sbg penghormatan atas perjuangan I Gede Muka Pandan dlm mengusir penjajah.

I Gede Muka Pandan lahirdi Singaraja thn 1923 masuk militer Jepang (PETA) di Kesatuan Militer Jepang di Banyumala Singaraja, Buleleng.

Setelah lulus, Gede Muka diangkat menjadi Chudanco di daerah Negara, Jembrana.

Beliau mengadakan gerakan di bawah tanah bersama I Gusti Ngurah Rai, Wijaya Kusuma,Kapten Sugianyar dll.

Pada tgl 31 Agustus 1945 menjadi anggota BKR bersama Mayor I Made Putu, Kapten I Dewa Made Suwija, M. Anang Ramli dll.

I Gede Muka Panda juga ikut melatih para pejuang yg bermarkas di asrama NOGIO(pertanian) Beratan, Singaraja.

Beliau memimpin pertemuan dlm peristiwa 27 oktober 1945 yaitu penurunan bendera Belanda di Pelabuhan Buleleng dan memimpin penyerangan tentara Jepang di Tangsi Banyumala Singaraja.

Sayangnya penyerangan tsb gagal sehingga markas TKR di Beratan dikepung Jepang. Selanjutnya markas pindah ke Desa Bakung Sukasada.

Kapten Muka berkelana memimpin perang gerilya. Tgl 3 April 1945 markas di Banjar Jawa dikepung tentara NICA (Gajah Mada).Kapten Muka memerintahkan teman2 seperjuangan menuju ke selatan dan KaptenMuka menghadang musuh dgn sebuah pistol dan dua buah granat.

Karena terjadi pertempuran yg tdk seimbang,akhirnya Kapten Muka gugur di Lorong Melati yg sekarang diabadikan dengan nama Jalan Kapten Muka.