Klasik

Permainan Tradisional Megoak-Goakan

 Sabtu, 11 Mei 2019

Bulelengkab/Gek Nirma/Singaraja FM

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Karangasem - 

Tradisi permainan magoak-goakan berasal dari Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Permainan ini diperkirakan sudah ada pada masa pemerintahan Ki Gusti Ngurah Panji Sakti di Buleleng. Konon kemunculan permainan tradisional ini dilatarbelakangi persoalan politik berkaitan dengan kekuasaan raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti ke Blambangan Jawa Timur.



Diceritakan Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti hendak menyerang ke Blambangan, pada saat itulah Ki Tamblang Sampun mendapat perintah dari I Gusti Anglurah Panji untuk memanggil seluruh anggota laskar Taruna Goak untuk berkumpul di halaman Puri Panji. Acara dimulai dengan upacara ritual dan disusul pementasan tarian "Baris Goak" yang ditarikan oleh 20 orang anggota pasukan.

Setelah itu dimulailah permainan "Magoak-goakan", yaitu permainan "Madangdang-dangdangan", permainan saling isi mengisi keinginan sadrasa antara anggota dalam permainan.



Kini tradisi ini dimainkan oleh anak - anak hingga orang tua yg berada di desa Panji. Magoak-goakan diyakini oleh masyarakat setempat bertujuan utk mejaga hubungan yg harmonis antar sesama masyarakat. Adapun tradisi Magoak-goakan ini dilakukan pada saat Ngembak Geni, yg dimulai pada sore hari dari jam 15.00- selesai. Tradisi Magoak-goakan ini menjadi tolak ukur masyarakat Desa Panji untuk penghormatan terhadap raja Panji dengan pasukannya yg bernama Teruna Goak. 


Tradisi Magoak-goakan dapat dikaitkan dengan ajaran agama Hindu yaitu Tri Hita Karana dimana hubungan yg harmonis sangat di harapkan. Filosofis Tri Hita Karana mengajarkan bahwa kebahagiaan manusia akan dapat dicapai bila manusia mampu menjaga keharmonisan hubungan antar manusia dengan penciptanya (prahyangan), manusia dengan alam (palemahan), dan manusia dengan sesamanya (pawongan).

Tradisi Magoak-goakan sebagai modal budaya perlu kiranya diberikan ruang dan perhatian khusus. Sebagai warisan dari zaman dahulu, alangkah baiknya bila permainan tsb kembali dibina, ditingkatkan dan dikembangkan sehingga menjadi pertunjukan nasional.

 

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata


Tonton Juga :











Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT