Cerita
Mengenal Kanda Pat, Teman Umat Hindu Sepanjang Hidup
Sabtu, 04 Mei 2024
Cerita
Pulang Sebelum Calonarang Usai, Akan Dihadang Leak Hanya Mitos
Selasa, 30 Agustus 2022
SejarahBali.com
Adanya mitos di tengah-tengah masyarakat bahwasannya saat pementasan Calonarang belum usai pemedek atau para penonton pantang mepamit atau pulang ke rumah.Karena, akan dihadang Leak atau mahluk-mahluk penguasa malam lainnya.
Menangapi mitos tersebut, menurut salah satu Akademisi yang juga, Ketua Yayasan Gases Bali, Dr Komang Indra Wirawan di Denpasar menyampaikan, hal tersebut merupakan salah satu mitos yang diyakini masyarakat Bali.
Baca juga:
Pengayengan Ida Ratu Niang Sakti Luhur Candi Narmada Tanah Kilap Tempat Krama Memohon Keselamatan
Adanya mitos tersebut cendrung mengarah ke adanya Ayah-ayahan dan Dresta harus dilakukan Krama Desa saat pementasan Calonarang usai digelar.
"Jika sebelum pementasa Calonarang belum selesai digelar telah ditinggal pulang.Tentu siapa nantinya akan mempertanggung jawabkan, menjaga pelawatan Ida Betara, serta Ayah-Ayahan Desa.Selain itu, saat selesai pementasan ada upacara penyinebannya juga.Jadi, mitos tersebut lebih pada tugas dan tanggung jawab sebagai krama atau warga saat selesai pementasan Calonarang," paparnya
Selain alasan tersebut, pementasan Calonarang juga jauh dari keramaian serta, cendrung dalam keadaan yang sepi.
Baca juga:
Pasukan Ciung Wanara Hanya Berumur Satu Hari
"Jika dipaksakan pulang dikahawatirkan akan terjadi hal-hal tidak diinginkan terjadi di jalan saat pulang.Apalagi dalam kondisi kelelahan atau mengantuk, selama mempersiapkan atau ngayah untuk pertunjukan Calonarang," pungkasnya.
Dirinya menambahkan, Calonarang merupakan warisan budaya Hindu di Bali yang semestinya harus dijaga dan dilestarikan secara baik dan benar.
Calonarang sebagai salah satu regenerasi budaya, juga berfungsi sebagai pengeruatan Buana Alit dan Buana Agung, serta Calonarang juga refleksi unsur-unsur media perhelatan, dan Rua Bineda merupakan satu-kesatuan yang utuh.Bukan semata-mata sebagai ajang kontestasi atau sebagai salah satu perhelatan ego yang bermain.
Selanjutnya menurut, Wirawan, pertunjukan Calonarang diadakan berkaitan dengan Piodalan, Puja Wali, sebagai regenerasi budaya, salah satunya pengeruatan serta keharmonisan.
Penulis : A.A Gede Agung
Editor : SejarahBali