Pura Taman Bias Mentig ini juga merupakan kesatuan dari Pura utamanya yaitu Pura Dalem Bias Mentig. Didalam gambar terlihat sebidang tanah yang ditumbuhi oleh rumput – rumput kering ( karena saat di poto musim kemarau ) dan di kelilingi kain yang berwarna hitam. Tanah tersebut materialnya kebanyakan dari pasir, (pasir Bhs Bali Bias ) Sampai saat ini pasir tersebut masih kelihatan lebih tinggi dari tanah areal Pura, ketinggian pasir tersebut kurang lebih 1 meter sepanjang kurang lebih 25 meter berbentuk L. ujung L yang di bawah mengarah ke barat daya, dan ujung L yang satunya mengarah ke timur laut.
Baca juga: Legenda Pura Dalem Balingkang
Jika kita lihat dari dataran areal Pura, pasir ini seolah – olah timbul membumbung dari perut bumi, Timbul ( Bhs Bali Mentig ). Sebelum di areal pasir ini di bangun sebuah Pura Taman, Ada seorang warga yang mejadi penggarap tanah pelaba Pura ( Pelaba = sisa dari sebidang tanah yang dipergunakan pekarangan Pura inti ) warga penggarap tersebut bercocok tanam di atas pasir timbul tersebut sembari berusaha meratakannya setiap kali dia bekerja, namun pasir tersebut tidak pernah mampu dirataknnya, sehingga sampai saat ini pasir tersebut semakin tinggi dan memanjang jika dibandingkan pada awal pembangunan Pura Taman tersebut.
Pondasi tembok panyengker yang di barat daya kini telah terkubur, dan tembok panyengker yang di timur laut kini telah pecah. Demikian sekilas tentang Pura Taman Bias Mentig di desa Pakraman Nyuh Kukuh. informasi selanjutnya akan menyusul.