Kultur
Pura Kereban Langit Milik Raja Sading, Ditemukan 1001 Masehi
Rabu, 18 Januari 2023
Kultur
Pura Jlihlambih Tempat Krama Memohon Keturunan Hingga Kelancaran Usaha
Selasa, 20 September 2022
SejarahBali.com
Bagi Krama berkeinginan nunas pelugraan, keturunan hingga nunas kelancaran di bidang ekonomi atau usaha.
Mungkin dapat tangkil serta, nunas Ica kesalah satu Pura di daerah, Desa Adat Pekambingan, Denpasar, Pura tersebut bernama Pura Jlihlambih.
Baca juga:
Makna Murda Dalam Arsitektur Bali
Menurut, Pemangku Pura Jlihlambih, I Made Arta menyampaikan, Pura Jelihlabih merupakan Pura Swagina. Pura Swagina dalam bahasa awamnya merupakan Pura serba guna.
Sebagian Krama tangkil karena, kebrebehan, kesusahan ekonomi, kesusahan fisik serta memohon keturunan.
"Banyak juga memohon disini (Pura Jelihlabih) terkait ekonomi (usaha) sampai memohon kelancaran dalam urusan sekolah atau kuliah.Ya, intinya Pura ini adalah Pura Swagina, " katanya.
Krama tangkil ke Pura biasanya ngaturang pakeling.Setelah permohonan krama terkabul, uniknya di Pura Jelihlabih ini. Krama wajib membayar sesangi berupa Babi Guling.
"Cukup menghaturkan pekeling tangkil kesini.Uniknya dalam setiap pemohon jika nantinya telah berhasil dikabulkan.Krama harus menghaturkan sesangi berupa satu ekor Guling.Ini berlaku bagi semua umat di luar Desa Adat Pekambingan juga, " cetusnya.
Selanjutnya, bagi Krama berkeingin tangkil dan nunas pelugraan Ida.Biasanya dapat tangkil pada rahinan Purnama, Tilem serta pada rahinan Kajeng Kliwon.Dari tiga rahinan tersebut, rahinan Kajeng Kliwon terlihat krama paling banyak tangkil.Mungkin karena, sebagian percaya bahwa, rahinan Kajeng Kliwon merupakan hari keramat.
Sembari Dirinya menambahkan, seandainya bagi krama tidak sempat Tangkil di tiga rahinan tersebut.Krama dapat tangkil pada hari Betara Sri yang datang setiap satu bulan sekali.Atau tepatnya pada hari Jumat setiap bulannya.
"Hal tersebut sudah berjalan dari dulu dan masih berjalan hingga saat ini, " pungkasnya.
Penulis : A.A Gede Agung
Editor : SejarahBali