Asal usul

Pura Silayukti

 Jumat, 25 Agustus 2017

SejarahBali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Karangasem - 

Pura Silayukti adalah Pura Dang Kahyangan sebagai penghormatan kepada Guru Suci bagi umat Hindu di Bali yaitu Mpu Kuturan. Mpu Kuturan tokoh spiritual Hindu di abad ke-11 Masehi, beliau adalah salah seorang tokoh yang berbuat dengan landasan niskama karma. Artinya, berbuat tanpa pamerih akan hasilnya. Pura terletak di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, kabupaten Karangasem, jarak dengan pelabuhan Padangbai dekat, begitu juga jarak dengan pantai Labuhan Amuk tempat kapal selam Odyssey tidak begitu jauh .

Dari pura Silayukti ada beberapa tempat wisata Bali yang berdekatan dengan lokasi pura, kalau perjalanan dengan kendaraan dari Denpasar sekitar 1 jam perjalanan, anda lebih dulu bertemu dengan objek wisata Pura Goa Lawah, Kusamba, dan setelah itu ada tempat atraksi wisata Odyssey Submarine di Labuan Amuk, kemudian di Candidasa.
 
 
Keberadaan pura Silayukti sekarang tidak hanya sebagai tempat suci untuk persembahyangan agama Hindu, letaknya yang strategis di dekap kawasan pariwisata Padangbai sering dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan pura dan keasrian pemandangan alam sekitarnya, sehingga menjadi objek wisata alternatif yang bisa dikunjungi.
 
 
Padangbai sendiri, merupakan salah satu sentral pariwisata di Kabupaten Karangasem, selain penginapan terdapat pelabuhan kapal Ferry ke Lombok dan dermaga fast boat ke Gili Trawangan dan Nusa Penida. Sejumlah pantainya seperti pantai Padangbai, Blue Lagoon dan Bias Tugel menjadi pilihan istimewa untuk dikunjungi termasuk juga objek wisata pura Silayukti.
 
Dalam Lontar Usana Dewa dinyatakan Mpu Kuturan-lah yang mengajarkan cara-cara mendirikan tempat pemujaan atau kahyangan seperti Kahyangan Jagat di Bali dan dalam Lontar Kusuma Dewa juga dinyatakan Mpu Kuturan yang mengajarkan tentang pendirian Pura Sad Kahyangan di Bali dengan landasan konsepsi Sad Winayaka. Mpu Kuturanlah yang mengajarkan konsep Kahyangan Tiga di setiap desa pakraman di Bali.
Maka penataan pura-pura pada pembangunan pura Besakih dilakukan oleh Mpu Kuturan. Karena jasanya, beliau distanakan di Meru Tumpang Sembilan di Pura Peninjoan yang terletak di komplek pura Besakih. Keberadaan pura terbesar di Bali ini menjadi salah satu objek wisata di Bali yang populer dan dijadikan sebagai kunjungan tour utama pada kawasan pariwisata Bali Timur.
 
Pujawali di Pura Silayukti diselenggarakan 6 bulan sekali pada setiap hari Buda, Kliwon Pahang.Di Pura Silayukti, tidak ada istilah piodalan alit dan piodalan ageng. Dalam sarana upakara, tidak boleh memakai daging sapi. Pura Silayukti terdiri dari tiga halaman yaitu halaman luar (jaba pura), halaman tengah (jaba tengah) dan halaman dalam (jeroan). Jaba pura membentang di selatan merupakan pelataran yang Juas dan datar serta bentuknya memanjang.

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata


Tonton Juga :



Asal usul Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT