Asal usul

Puri Anom Tabanan

 Kamis, 26 Februari 2015

sejarahbali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS



Pada bulan Agustus tahun 2003 Puri Anom Tabanan diresmikan oleh bupati selaku kepala pemerintah Daerah Tabanan sebagai salah satu warisan budaya dan sebagai aset Kota Tabanan yang sangat penting untuk dilestarikan. Dalam upaya itu puri dibuka untuk umum agar masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai peninggalan sejarah yang bernilai luhur.


Arsitektur khas kerajaan di Bali dapat ditemui di Puri Anom Tabanan yang berlokasi di jantung Kota Tabanan dan berdiri di kawasan hampir seluas 2 hektare.

Bagian-bagian puri
Terdapat beberapa bagian penting dari bangunan puri yang merupakan ciri khas dari struktur arsitektural sebuah Puri.

  1. Bencingah Puri merupakan Bagian terdepan dari Kompleks ini. Sebuah pohon beringin yang berumur ratusan tahun (diperkirakan ditanam pada saat pembangunanpuri ini) merupakan simbol pengayoman terhadap masyarakat. Pada zaman dahulu pasar berlokasi di depan Bencingah Puri Singasana. Karena melalui bencingah Raja akan dapat memantau perkembangan ekonomi rakyat. Di Bencingah terdapat sebuah bangunan yang disebut Bale Bengong, tempat Raja memantau kegiatan ekonomi rakyat.

  

Upacara di Bencingah Puri

  • Suci Ageng adalah Tempat Persembahyangan Keluarga Puri, Terdapat 4 bangunan Suci di Puri Anom Tabanan ,yakni : Suci Ageng, Suci Saren Kangin, Suci Saren Tengah dan Suci Saren Kawuh
  • Ancak Saji ditandai dengan dua pasang gerbang kembar yang bernama Candi Bentar. Sepasang candi bentar menghadap ke timur dan sepasang lagi menghadap ke Utara. Terdapat sebuah bangunan kuno berukir motif lama, merupakan tempat melapor untuk tamu yang akan menghadap ke Puri. Disebelah selatannya terdapat Suci Agung Puri, yang merupakan tempat persembahyangan keluarga besar puri.
  • Bale Kembar kompleks bale-bale ini merupakan tempat upacara pitra yadnya yang paling utama, Upacara pitra yadnya ini bernama munggah Bale kembar. Upacara ini sekarang sangat sulit dilaksanakan karena memakan waktu minimal 6 bulan hingga mencapai 1 tahun.
  • Tandekan adalah merupakan tempat penerimaan tamu, dan juga sebagai "guest house" atau tempat bermalam tamu-tamu kerajaan yang dihormati. Di kompleks Saren Tandekan terdapat beberapa bangunan:
  • Bale Mundar Manik, sebagai tempat layon untuk para mekel yang ikut ngiring Upacara Munggah Bale kembar
  • Bale Gedong, Sebagai Tempat tidur/ saren untuk tamu tamu kerajaan
  • Gedong simpen, Untuk tempat penyimpanan gong, wayang dan alat kesenian lainnya

  

Bale Simpen Gong Ring Tandekan

  • Bale Tajuk, Untuk Tempat pertemuan, atau menunggu pengiring pengiring
  • Saren Agung Terdapat dua buah saren Agung dan tiga Suci Alit, sebagai tempat untuk upacara manusa yadnya. Di saren Agug terdapat berapa bangunan utama
  • Bale Gede
  • Bale Singa Sari
  • Bale Sari
  • Bale Tegeh (Loji) untuk tempat menyimpan senjata senjata dan lontar lontar puri dan Pura Pura yang disucikan
  • Bale Tajuk
  • Pakraman adalah tempat tinggal dan tempat aktivitas sehari-hari keluarga puri. Terdapat tiga pakraman di puri anom Tabanan, yakni pakraman saren kangin, pakraman saren tengah dan pakraman saren kauh.
  • Pekandelan adalah tempat tinggal abdi dalem Puri yang dipercaya. Pada masa kerajaan Tabanan, yang tercatat mempunyai Pekandelan adalah, "Puri Singasana (Puri Gede ), Puri Kaleran dan Puri Anom (Denah Kerajaan Tabanan; Geertz, Negara Theater)"

  

Denah Puri Anom Tabanan

Penulis : TImLiputan

Editor : SejarahBali


Halaman :


Sejarah Sejarahbali Wisata


Tonton Juga :



Asal usul Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT