Asal usul

Sejarah Pantai Lovina

 Selasa, 29 Agustus 2017

SejarahBali.com

IKUTI SEJARAHBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sejarahbali.com, Karangasem - 
Sahabat traveler’s, berbicara seputar sejarah adanya pantai lovina di Bali ternyata disangkutkan dengan cerita perjalanan hidup seorang anak agung panji tisna di sekitar tahun 1950 an. Diceritakan bahwa anak agung panji tisna ini pernah melakukan perjalanan ke sejumlah negara  eropa dan asia, khususnya negara india.
 
 
Diceritakan bahwa anak agung panji tisna ini terkesan dengan kehidupan masyarakat Bombay india, sehingga dia memutuskan tinggal lebih lama di kawasan negeri tersebut untuk mempelajarinya. beberapa lama tinggal di sana, secara tidak langsung telah banyak memberikannya inspirasi, yaitu akan keinginannya agar cara membangun kesejahteraan masyarakat di sana bisa diterapkan di kabupaten buleleng Bali.
 
 
Anak agung panji tisna melihat, bahwa salah satu cara membangun kesejahteraan masyarakat buleleng Bali adalah dengan meniru apa yng telah dilakukan oleh masyarakat di bombay tersebut, yaitu membangun sebuah tempat wisata pantai yang tertata indah yang bisa dijadikan sebagai tempat liburan warga bombay dan sekitarnya. Dan seperti gayung bersambut, ide itu pun akhirnya bisa diterapkan sekembalinya dari india, karena anak agung memiliki tempat yang nyaris sama dengan miliknya di pantai tukad cebol.
 
 
Nah, tahap awal dari penerapan idenya itu, akhirnya anak agung panji tisna mulai membangun sebuah tempat peristirahatan di sana dengan membangun sebuah pondokan bernama “Lovina”dengan 3 kamar tidur dan restoran kecil dekat dengan pingir pantai pada tahun 1953 sejak dia kembali ke buleleng Bali. Adapaun maksudnya adalah untuk tempat itu sebagai tempat singgah para wisatawan atau turis yang suatu saat nanti berkunjung ke sana.
 
Sahabat traveler’s, pembangunan dan Pamakaian kata lovina bukan berarti tanpa pro dan kontra.Faktanya ide anak agung panji tisna ini mendapatkan kritikan karena apa yang dilakukannya sangat beresiko dimana lokasi pantai di tukad cebol ini jelas sangat terpencil sehingga kemungkinan kecil akan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke sana.
 
{bbseparator}
 
Termasuk dengan masalah kata “Lovina” sendiri, bahwa menurut sebagian pengamat budaya lokal bali menyatakan bahwa kata Lovina itu adalah bahasa asing, bukan dari akar bahasa Bali, dimana aksara bali tidak mengenal huruf V, sehingga sebagian yang lain menyatakan agar tidak menggunakan kata lovina untuk lokasi ini, meski hal tersebut tidak bisa menghentikan langkah anak agung panji tisna.
 
 
Akhirnya setelah sekian tahun berjalan, tepat di tahun 1959, penginapan Lovina ini pun dijual anak agung panji tisna kepada kerabatnya anak agung ngurah sentanu. Akhirnya bisnis ini pun berjalan seperti yang diharapkan, meski bukan turis atai wisatawan yang datang, akan tetapi sejumlah pejabat, pengusaha hingga para pelajar yang datang ketika akhir pekan atau libur hari raya.
 
Nah sahabat traveler’s, belum habis cerita pantai lovina bali ini sampai di situ, tepatnya di sekitar tahun 1980, ketika pemerintah mendorong perkembangan pariwisata bali lebih maju dengan membentuk banyak kawasan wisata seperti contohnya kawasan wisata “Kuta” dan “sanur”, dan untuk daerah buleleng dibentuk kawasan wisata “kalibukbuk” dan “air shahih”.
 
Pada saat itu, atas arahan gubernur bali pada waktu itu, pemakaian nama Lovina untuk kawasan wisata buleleng ditiadakan. Hal itu didasarkan atas pertimbangan di atas, dan juga karena pemilik pertamanya juga anak agung panji tisna telah membuat hotel dengan nama “tasik madu” serta pengusaha yang lainnya telah memakai nama-nama seperti krisna, angsoka, nirwala dan yang lainnya untuk nama usahanya.
 
Sahabat traveler’s, Perkembangan pariwisata di Bali yang terus berkembang, akhirnya pada suatu ketika sejumlah pengusaha dan travel agent yang selama ini merupakan salah satu faktor pengembangan wisata bali hingga menjadi sebagai tempat wisata di indonesia yang mendunia meminta agar nama lovina kembali dikembangkan.Gayung bersambut, pada akhirnya kawasan wisata pantai Lovina Bali ini hingga sekarang menguasai hampir 6 pantai desa asli di Bali.

Penulis : TImLiputan



Sejarah Bali Sejarah Bali Wisata


Tonton Juga :



Asal usul Lainnya :










Sejarah Terpopuler





TRENDING TERHANGAT