Histeria
Sejarah Perang Bali I: Kronologi hingga Akhir Perlawanan
Sabtu, 12 April 2025
Histeria
Sejarah Perang Bali I: Kronologi hingga Akhir Perlawanan
Sabtu, 12 April 2025
Sejarah Perang Bali I: Kronologi hingga Akhir Perlawanan
Perang Bali I menjadi salah satu upaya kolonial Belanda untuk menaklukkan wilayah Indonesia. Perang ini merupakan ekspedisi militer pertama yang dilakukan oleh Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger ke kerajaan Buleleng Bali pada 1846.
Lantas, seperti apa sejarah Perang Bali I? Berikut latar belakang hingga akhir perlawanan.
Latar belakang dan kronologi Perang Bali I
Dirangkum dari buku Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Koloniaslime di Daerah Bali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan sumber lainnya, sejarah Perang Bali I berawal dari datangnya orang-orang Belanda ke Pulau Bali.
Pada awalnya, mereka disambut baik dan terjalin perdagangan antara kedua bela pihak. Sayangnya, mulai muncul ketidakpahaman dan ketegangan dari waktu ke waktu.
Pada 1841 dan 1843, terjalin persetujuan antara kerajaan Bali setempat dan pemerintahan Hindia Belanda. Namun, persetujuan ini tidak diterima secara baik oleh rakyat Bali dan Kerajaan Buleleng.
Salah satu persetujuan yang dibuat adalah menghilangkan tradisi Hak Tawan Karang. Hak Tawan Karang adalah tradisi Bali yang menyebutkan bahwa kapal beserta isinya yang karam dan terdampar di pesisir Bali akan diambil oleh raja setempat.
Pilihan Redaksi
Perjanjian Linggarjati: Sejarah, Tokoh, Isi dan Hasil Perundingan
Rangkuman Sejarah Peristiwa 10 November 1945 secara Singkat
Sejarah dan Tujuan Konferensi Asia Afrika 1955
Setelah dibujuk oleh Belanda, hampir semua raja Bali menerima perjanjian tersebut. Akan tetapi, Raja Buleleng menolak menerima perjanjian dan masih menerapkan Hak Tawan Karang sampai 1844.
Karena masih menerapkan hak tersebut, Kerajaan Buleleng dipaksa membayar tuntutan ganti rugi yang diajukan Belanda karena dua kapal karam Belanda diakuisisi oleh Raja Buleleng. Perlawanan Raja Buleleng akhirnya membuat Belanda menyatakan perang dan membawa bala tentara mereka ke Pulau Bali.
Belanda menyiapkan 23 kapal perang, 17 kapal, 1.280 serdadu, dan 115 moncong senapan ke Bali. Pada 20 Juni 1846, pasukan diberangkatkan di bawah pimpinan Laksamada Madya Engelbertus Batavus van den Bosch ke Besuki dan seminggu kemudian ke Buleleng.
Sebelum memulai peperangan, Raja Buleleng diberikan ultimatum sebanyak tiga kali dalam 24 jam. Peperangan pun dimulai keesokan harinya. Raja Buleleng beserta 10.000 prajuritnya bertempur untuk mencegah prajurit Belanda melakukan pendaratan.
Namun, karena persenjataan Belanda yang lebih lengkap dan modern, para pejuang Bali mengalami kekalahan dan kesulitan membalikkan keadaan.
Prajurit Belanda berhasil mendarat dan menyerang daerah persawahan hingga pada akhirnya mereka berhasil menaklukkan kota Singaraja, ibu kota Buleleng.
Akhir perlawanan Bali
Kekalahan tersebut membuat Raja Buleleng, I Gusti Ngurah Made, dan Ketut Jelantik terpaksa mundur ke daerah Jagaraga.
Kerajaan Karangasem dan Buleleng pada akhirnya menyerahkan diri dan meminta Belanda untuk memperbolehkan penduduk mereka agar bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing. Penyerahan diri ini menghasilkan perjanjian baru antara Kerajaan Bali dan Belanda.
Pada akhirnya, pemerintahan Belanda berhasil mengambil Buleleng dan membuat benteng yang dihuni oleh 200 orang untuk mengendalikan penduduk setempat serta menjamin pengawasan kontrak yang dibuat.
Namun, perjanjian tersebut tak berakhir lama karena pada tahun 1848 muncul kembali peperangan baru yang dinamakan Perang Bali II atau Perang Jagaraga.
Demikian adalah sejarah Perang Bali I. Semoga bermanfaat.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20240516160008-569-1098547/sejarah-perang-bali-i-kronologi-hingga-akhir-perlawanan
Penulis : TImLiputan
Editor : SejarahBali
Histeria
Sabtu, 05 April 2025
Histeria
Rabu, 02 April 2025
Histeria
Senin, 24 Maret 2025
Asal usul
Senin, 14 April 2025
Asal usul
Kamis, 10 April 2025
Histeria
Rabu, 02 April 2025
Histeria
Sabtu, 05 April 2025