Histeria
Sejarah Perang Puputan Badung: Kisah Pedagang Cina Berbendera Belanda
Sabtu, 26 April 2025
Histeria
Sejarah Perang Puputan Badung: Kisah Pedagang Cina Berbendera Belanda
Sabtu, 26 April 2025
Sejarah Perang Puputan Badung: Kisah Pedagang Cina Berbendera Belanda
Sejarah Perang Puputan Badung menjadi salah satu materi sejarah Indonesia yang penting untuk dipelajari. Pasalnya sejarah ini termasuk ke dalam rangkaian perjuangan yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam melawan penjajahan.
Sejarah perjuangan masyarakat Bali dalam peperangan ini perlu diteladani masyarakat Indonesia secara umum.
Sejarah Perang Puputan Badung Lengkap dengan Waktu Kejadiannya
Ilustrasi Sejarah Perang Puputan Badung.
Sebelum Indonesia berhasil merdeka, terdapat berbagai macam perlawanan dan peperangan yang terjadi. Salah satunya adalah Perang Puputan Badung.
Sejarah Perang Puputan Badung bermula dari terdamparnya Perahu Dagang berbendera Belanda di pantai Timur Kerajaan Badung. Kapal ini disebut sedang mengangkut barang milik orang Cina.
Namun oleh sebab kapal yang kandas dan perahu pecah, masyarakat Sanur berinisiatif untuk membantu menyelamatkan awak kapal dan isinya.
Tindakan ini tidak dianggap sebagai bantuan oleh Residen Belanda, bahkan rakyat Sanur dituduh merampas kapal dan mencuri isinya. Kemudian pihak Residen Belanda menuntut agar Raja Badung memberikan ganti rugi.
Informasi penting disajikan secara kronologis
Namun begitu, Raja Badung menolak untuk ganti rugi dan mengikuti semua ketentuan dan aturan yang diberlakukan oleh kolonial sehingga terjadi peperangan.
Dikutip dari buku berjudul Perubahan Sosial di Pedesaan Bali: Dualitas, Kebangkitan Adat, dan Demokrasi Lokal, yang disusun oleh Daddi Heryono Gunawan (2014: 117), peristiwa Perang Puputan Badung diawali dengan adanya pengiriman ekspedisi militer pemerintah Hindia Belanda ke Badung pada 1906.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk “menghukum” Kerajaan Badung yang dianggap membangkang.
Pembangkangan ini karena kerajaan Badung tidak mau mematuhi ketentuan yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial.
Peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda setelah mengkonsolidasikan kekuasaan kolonialnya atas Bali adalah adanya ketentuan yang melarang praktik hak tawan karang dan mesetya.
Hak tawan karang adalah hak bagi penduduk setempat untuk merampas isi kapal yang karam di wilayah pantainya. Sedangkan mesetya adalah praktik ritual dengan terjun ke nyala api tempat raja yang sudah meninggal dibakar atau yang dikenal dengan ngaben.
Demikian pembahasan sejarah perang puputan Bandung beserta waktu kejadiannya. Ulasan ini dapat membantu masyarakat Indonesia untuk dapat memperkaya pengetahuan tentang sejarah perjuangan Indonesia sebelum kemerdekaan. (DAP)
Sumber: https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/sejarah-perang-puputan-badung-kisah-pedagang-cina-berbendera-belanda-22PF1IZv02Q/full
Penulis : TImLiputan
Editor : SejarahBali
Asal usul
Minggu, 27 April 2025
Histeria
Rabu, 02 April 2025