Asal usul
Misteri Harimau Bali, Kisah Sangmong Yang Terlupakan
Selasa, 09 April 2024
Asal usul
Sejarah Pura Tirta Empul Tampaksiring, Dari Mata Air Beracun Jadi Kolam Suci
Minggu, 29 Agustus 2021
sejarahbali.com/Leiden University/Tirta Empul Tampaksiring 1928
Dalam keadaan terdesak, Mayanadenawa menciptakan sebuah mata air beracun (Yeh Cetik) untuk menghancurkan pasukan Bhatara Indra. Ternyata taktiknya berhasil, karena kelelahan akibat berperang terus-menerus, akhirnya banyak pasukan Bhatara Indra yang meminum Yeh Cetik. Tak sedikit pasukan Bhatara Indra yang keracunan akibat meminum air beracun tersebut. Imbas dari taktik licik itu, kekuatan pasukan Bhatara Indra berkurang banyak. Untuk menangani masalahnya maka Bhatara Indra kemudian menancapkan senjata yang berbentuk umbul-umbul ke tanah.
Seketika itu muncul mata air yang mengampul ke atas dari bekas tusukan senjata sang raja kahyangan tersebut. Setelah meminum mata air itu, pasukan Bhatara Indra dapat sembuh seperti sedia kala. Berabad-abad kemudian mata air tersebut ditata dan disempurnakan menjadi sebuah taman air oleh raja Indrajaya Sigha Warmadewa pada tahun 882 çaka dan diberi nama “Tirta Ri Air Hampul” atau “Tirta Empul” yang berarti Pathirtaan yang mengepul.
Demikian kisah dibalik terciptanya Pura Tirta Empul atau Tirta Ri Air Hampul yang terletak di daerah Tampaksiring. Pada masa-masa selanjutnya, dibangunlah Padharman yang berarti bangunan suci di dalam kompleks permandian Tirta Empul untuk memuja Dewa Indra. Berdasarkan sumber sejarah, Padharman ini dibangun dua abad kemudian setelah pembangunan Pathirtaan pada masa raja Masula Masuli. Seluruh bangunan suci tersebut dirancang oleh seseorang bernama Bandesa. Sedangkan mata air yang dikisahkan tercipta dari tusukan senjata dewa perang tersebut digunakan sebagai air suci untuk berbagai keperluan.