Seorang Laki-laki memainkan musik Genggong, 1947. Genggong termasuk alat musik gamelan langka, yang terbuat dari pelepah enau (aren). Desa di Bali yang memiliki tradisi Genggong yang kuat adalah Batuan (Gianyar).
Di sini Genggong dimainkan sebagai pengiring tari, salah satunya tari Kodok dan sebagai sajian musik instrumental.
Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan menempelkannya ke bibir. Tangan kanan memetik lidahnya dengan jalan menarik tali benang yang diikatkan pada ujungnya. perubahan nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga mulut yang berfungsi sebagai resonator.
Suaranya sangat unik, bagaikan suara katak bersahutan. Jika dimainkan dalam jumlah banyak, tentu suara genggong akan menghasilkan musik nan khas, enak, dan nyaman di telinga.