Asal usul
Misteri Harimau Bali, Kisah Sangmong Yang Terlupakan
Selasa, 09 April 2024
Asal usul
Tahapan Ritual Aci Tabuh Rah Pengangon Di Desa Adat Kapal
Rabu, 12 Oktober 2022
Sejarahbali.com
Krama Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung sampai saat ini tetap menggelar ritual Aci Tabuh Rah Pengangon di depan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung. Tradisi ini merupakan tradisi tahunan yang telah digelar secara turun temurun sejak 1337.
Adapun beberapa tahap demi tahap sebelum ritual Tabuh Rah Aci Pengangon dilaksanakan oleh seluruh Krama Desa Adat Kapal.
Baca juga:
Olah Raga Surfing Awalnya Berkembang Di Kuta
Menurut, Jero Bendesa Adat Desa Kapal, Mengwi, Badung, I Ketut Sudarsana menyampaikan, mulai dari, magpag yeh ke DAM Penarungan. Selanjutnya, setelah tahap Magpag Yeh selesai dilaksanakan, selanjutnya masyarakat dari jam 9 pagi sudah melakukan Mepeed ngaturang tipat dan bantalnya.
Menurut Dirinya total jumlah Tipat dibawa oleh Krama sebanyak 15 ribu buah.Karena Krama diwajibkan 1 KKnya menghaturkan tipat sebanyak 6 biji atau satu kelan.Sedangkan untuk jumlah bantal dihaturkan masing-masing sebanyak 6 biji atau 1 kelan juga.Jadi dari 2.500 KK dikali 6 maka total menjadi 15 ribu buah Tipat dan bantal.
"Tipat ini harus sampai habis digunakan, " katanya.
Kemudian rangkaian selanjutnya setelah jam 1 siang masyarakat Kapal selesai maturan.Selanjutnya hanya menunggu persiapan pelaksanaannya saja.
"Selesai maturan masyarakat menunggu pelaksanan dari ritual Tabuh Rah Aci Pengangon saja, " cetusnya.
{bbseparator}
Sebelum ritual Tabuh Rah Aci Pengangon digelar para semua peserta disucikan lewat upacara prasista.
Para peserta ritual Tabuh Rah Aci Pengangon pelaksanaan awalnya digelar secara simbulik di depan Bale Agung Pura Desa Lan Puseh, Desa Adat Kapal, Mengwi, Badung.Selanjutnya seluruh Krama akan melakukan ritual Tabuh Rah Aci Pengangon di luar areal Pura.
Baca juga:
Istri dan Anak Raja Gugur Tepat Di Perempatan Berdirinya Patung Raja Pemecutan Di Denpasar
"Adapun Narasi siat tipat dilakukan kurang lebih 10 menit dibluar areal Pura. Dalam ritual tersebut tipat dan bantal harus sampai habis dilemparkan dalam ritual Tabuh Rah Aci Pengangon, " pungkas Sudarsana.
Penulis : A.A Gede Agung
Editor : SejarahBali