Asal usul
Tempat Memohon Kesehatan Lahir Batin, Pura Luhur Tamba Waras
Jumat, 25 Agustus 2017
SejarahBali.com
Ada tradisi unik yang dijalankan saat piodalan di pura ini yakni pamelastian dengan simpang dan masandekan pada beberapa pura yang dilalui. Upacara melasti di Tanah Lot, dengan memakan waktu perjalanan selama tiga hari dengan berjalan kaki dari Pura Tamba Waras menuju segara. Selama perjalanan Ida Batara akan simpang di beberapa pura dan masandekan di Pura Puseh Desa Adat Kota Tabanan.
Selain itu, Ida Batara masandekan di Puseh Penatahan Desa Wanasari, Pura Pesimpangan Kuwuban Luhur Batukaru serta bermalam di Pura Desa Adat Kota Tabanan. Keesokan harinya kembali melanjutkan perjalanan menuju pantai Tanah Lot dengan sebelumnya masandekan di Pura Desa Adat Demung dan Pura Dangin Bingin.
Sekembalinya dari melasti marerepan di Pura Puseh Desa Adat Kota Tabanan. Hari ketiga, baru dilakukan prosesi mamendak Ida Batara rawuh dari melasti di Pura Luhur Tamba Waras.
Wakil Bupati Tabanan IGG Putra Wirasana selaku pengenceng pura yang merupakan penglingsir Jro Subamia terlihat mendampingi berbagai upacara yang berlangsung. Dengan dilaksanakan yadnya di tempat ini diharapkan umat mampu menjaga keseimbangan alam Bali.
Selain itu, Mangku Gede Tamba Waras menyatakan atas berkat dan tuntunan yang diberikan oleh Ida Bathara yang dipuja di pura ini, diharapkan ada ketenteraman batin dalam setiap individu, rumah tangga serta seluruh masyarakat Bali. Jika hal ini terwujud maka akan ada ketenteraman, kedamaian serta kesuksesan dalam pembangunan di Tabanan dan Bali secara umum. Selain itu, piodalan yang dilaksanakan sebagai wujud terima kasih dan rasa bakti ke hadapan Sang Pencipta yang telah memberikan tuntunan dan berkah kepada umat manusia.
Wirasana berharap melalui kebersamaan dalam penyelenggaraan karya, terbentuk rasa kekeluargaan yang menciptakan rasa damai di kalangan umat. Selain itu, karya yang dilaksanakan sebagai wujud rasa bakti segenap umat diharapkan turut membawa keteguhan batin dan kerahayuan jagat, di mana saat ini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami bencana. Melalui berbagai piodalan, setiap umat Hindu hendaknya lebih memperkuat keyakinan serta sradha ke hadapan Hyang Widhi, serta mampu menunjukkan sikap yang baik terhadap sesamanya.